Saturday, 11 April 2015

PT TES Kembangkan Berbagai Simulator Berkelas Dunia

Simulator Buatan PT Technology and Engineering Simulation (TES)
Simulator Buatan PT Technology and Engineering Simulation (TES)
Bandung (MI) : Industri pertahanan dalam negeri semakin berkembang dan dapat diandalkan untuk TNI. Tak kalah dengan BUMN seperti PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia, sebuah Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) di pinggiran Kota Bandung tak bisa dilihat sebelah mata.

Terletak di atas bukit yang berada di Lembang tepatnya di Desa Mekar Wangi, Bandung Barat, PT Technology and Engineering Simulation (TES) berhasil menciptakan berbagai simulator untuk kendaraan militer. Seperti simulator pesawat, kendaraan tempur, maupun helikopter.

"Dari komponen sampai doktrin militer semua kita bangun sendiri. Kita semua kerjakan di sini," ungkap Direktur Utama TES Muhammad Mulia Tirtosudiro saat ditemui di kantornya, Kamis (9/4/2015).

Industri pertahanan milik TES ini tak bisa dibilang kecil. Mulia mendirikan sebuah kawasan di atas bukit 6 hektar untuk menghasilkan simulator-simulator yang berguna bagi dunia militer. Simulator yang telah berhasil dibuat oleh perusahaan ini seperti fight full mission simulator.
Simulator Buatan PT Technology and Engineering Simulation (TES)
Simulator Buatan PT Technology and Engineering Simulation (TES)
Simulator dibuat sedemikian rupa agar dapat merepresentasikan bentuk pesawat ataupun kendaraan militer. Dengan demikian pilot tidak harus selalu terbang saat latihan. Komponen dari FMS terdiri dari software seperti navigasi radio, visual database, termasuk intruktur sistem operasi pesawat.

Mulai dari perancangan hingga pembangunan simulator dilakukan di kawasan PT TES. Simulator juga dilengkapi dengan sistem motion sehingga siapapun yang menggunakan simulator tersebut akan merasakan seperti benar-benar sedang menerbangkan pesawat.

Menurut Mulia yang merupakan jebolan PT Dirgantara Indonesia itu, TES sudah berdiri sejak 2004. Pasalnya masuk dalam industri pertahanan dalam negeri tidaklah mudah.


 "Kita nggak bisa langsung jual di Indonesia, bangsa kita sudah terbiasa lihat barang luar, karena barang bule dianggapnya keren. Yg lokal susah diapresiasi. Awal-awal kita menjual product kita ke Kemhan untuk TNI lewat Taipei-taipei dulu lah, nggak langsung atas nama kita. Nggak apa-apa, yang penting bisa menunjukkan kemampuan kami dulu," jelas Mulia.

Di tahun 2007, TES di bawah sub-contract berhasil mengerjakan upgrade Fighter FMS untuk militer Pesawat Hawk Malaysia. Setelah itu barulah kemudian pemerintah melirik hasil karya TES untuk digunakan bagi militer Indonesia.

"Saya ingin berterima kasih kepada pemerintah sejak era Pak SBY dan berlanjut ke pak Jokowi, Kemenhan memberikan dorongan terhadap industri pertahanan lokal. Ada UU nya kan kalau produk bisa dibuat di dalam negeri itu bisa dibuat oleh industri lokal. Itu kami rasakan," ucap Mulia.

"Untuk Malaysia kita upgrade simulator Hawk di Penang, perbaikan simulator CN-235 di Kuching, dan meneruskan design dan manufacturing simulator Tank ACV 300 Tank, ada 1 set 5 buah di Kuantan," jelas Project Engineer TES M Taufik Tirtosudiro di lokasi yang sama.
Simulator Buatan PT Technology and Engineering Simulation (TES)
Simulator Buatan PT Technology and Engineering Simulation (TES)
Untuk dalam negeri sendiri, TES telah mengupgrade simulator Pesawat Hawk TNI AU yang ada di Pekanbaru. Selain itu, TES bekerja sama dengan perusahan lain membantu pembuatan software, visual, dan audio untuk Helikopter Super Puma TNI AU di Bogor. Selain itu, TNI AD kini menggunakan simulator Heli Bell bagi Pusat pendidikan Penerbad di Semarang.

"Kita sekarang sedang garap simulator untuk (pesawat tempur) F-16 dan Penjajakan local content untuk Sukhoi," tutur Taufik.

Untuk TNI AL, TES juga sedang mengerjakan simulator bagi pesawat anti kapal selam. Di luar simulator, di bawah payung Technology and Engineering System, perusahaan ini banyak memberikan sumbangsih kepada negara.

TES telah melakukan upgrade hampir di semua early warning radar di Indonesia dari yang sebelumnya hanya analog, kini sudah beralih ke digital. Itu sesuai dengan perkembangan doktrin militer TNI. Di luar bidang militer, TES melakukan rehabilitasi terhadap instrumen pembangkit listrik milik PLN yang sudah tua agar bisa berumur lebih panjang lagi. (detik.com)

PT TES Ciptakan Simulator Multiranpur Untuk Tank


Simulator Multiranpur Tank
Simulator Multiranpur Tank
Bandung (MI) : Berbagai simulator untuk pesawat dan kendaraan tempur diproduksi oleh PT Technology and Engineering Simulation (TES). Salah satu yang cukup menarik ialah sebuah simulator yang dapat digunakan untuk beberapa jenis kendaraan tempur.

Adapun jenis simulator ini merupakan pesanan dari Pusat Pendidikan Kavaleri TNI AD. Tidak seperti simulator pada umumnya di mana 1 simulator adalah untuk 1 jenis alat, simulator Multiranpur bisa diganti-ganti.

"Kita sedang membangun Multiranpur, proyek 3 tahun mudah-mudahan bisa selesai tahun ini. Ini cukup unik, untuk menghemat karena bisa diganti-ganti 3 jenis tank," ungkap Direktur Utama PT TES M. Mulia Tirtusudiro di kantornya, Desa Mekar Wangi, Lembang, Bandung Barat, Jabar, Kamis (9/4/2015).
Simulator Multiranpur
Simulator Multiranpur
Multiranpur dapat diganti-ganti bagian kabinnya untuk simulator tank Scorpion, tank Stormer, dan tank AMX. Ke depan, TES pun akan mengembangkan untuk membuat kabin main battle tank Leopard.

Dengan efisiensi seperti itu, artinya pemerintah dapat menghemat biaya yang cukup besar. Pasalnya untuk pembuatan satu simulator harganya terbilang tidak murah.

"Simulator dirancang untuk berumur 20 tahun. Harganya mendekati harga pesawat, tergantung konfigurasi. Kalau di dunia di atas harga alutsista yang dibeli harganya. Kalo kita hampir mendekati aslinya," jelas Business Development Manager PT TES, M Iqbal Tirtusudiro di lokasi yang sama.

Simulator Multiranpur merupakan simulator satu-satunya di dunia yang bisa diganti-ganti untuk beberapa jenis ranpur. Iqbal pun yang simulator-simulator buatan TES dapat bersaing dengan produk buatan luar negeri, terutama staf dari PT TES sendiri yang masih muda-muda dan memiliki banyak potensi.

 "Sebenarnya bisa saja bersaing, di bagian nilai simulator keakuratan dan simulator data paket. Di dunia banyak source jadi nggak harus mesen satu negara terbuka luas. Biasa kerjasama antar perusahaan. Prinsip kita ingin menjaga kompetensi teknis. Perlu barang apa, kalau program kita bisa bikin. Yang jelas kalau dibikin pemerintah kita sangat senang," kata Iqbal.

"Kita unggulnya simulation software dikuasi. Jadi mau pake modul Korea jadi bisa, tergantung kesepakatan. Kita 90 persen buatan lokal. Software, model matematik, koneksi antar software, visual database. Sudah bisa dan siap bersaing," sambung lulusan ITB tersebut.

Simulator Multirampur dibangun di Pusat Pendidikan Kavaleri di Padalarang, Bandung, dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah untuk Scorpion, tahap kedua untuk Stormer, dan yang saat ini sedang dalam proses penyelesain adalah kabin untuk tank AMX.

Perancang simulator ini ternyata datang langsung dari Puslitbang TNI AD. Dalam pembuatannya, PT TES membutuhkan waktu 4 tahun di mana satu tahun khusus untuk membuat konsepnya. Taiwan disebut sedang melakukan negoisasi untuk pembuatan simulator Multiranpur ini.

"Ya sedang negoisasi. Mungkin Konsepnya sama, tapi visualnya beda. Karena harus dibedakan untuk dalam negeri sama luar," terang Business Development PT TES, Gerald S Manurung menambahkan.

Sejumlah simulator telah berhasil dikembangkan oleh perusahan ini. Seperti simulator Hawk untuk Malaysia dan TNI AU. Simulator CN-235 untuk Malaysia, simulator tank ACV 300 5 buah untuk Malaysia. Simulator untuk TNI AU lainnya yang telah dibuat PT TES adalah Super Puma, Heli Bell.

Sementara yang masih dalam pengembangan adalah Multiranpur, simulator F-16, dan simulator pesawat anti kapal perang untuk TNI AL. PT TES juga sedang melakukan penjajakan local content untuk pembuatan simulator Sukhoi.

"Sebenarnya yang paling utama dalam pembuatan simulator adalah membuat modelnya atau softwarenya untuk bisa merepresentasikan seperti alutsista sebenernya," tutup Gerald. (detik.com)

Menteri Pertahanan Ryamizard Berencana Membeli Pesawat Amphibi US-2


US-2 ShinMaywa Industries Ltd
Pesawat Amphibi US-2, Buatan ShinMaywa Industries Ltd Jepang
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan niat Pemerintahan Joko Widodo untuk membeli  pesawat amfibi US-2 yang diproduksi ShinMaywa Industries Ltd yang kantor pusatnya di Prefektur Hyogo.

“Kami menilai adanya kesesuaian dengan kebutuhan dan berharap dapat membeli. Saat ini masih dalam tahap pengkajian dan jika sudah selesai akan segera dilaporkan ke Presiden,” ujar Ryamizard Senin (06/04) saat diwawancarai Kyodo News.

Pria yang pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat mulai tahun 2002 sampai 2005 yakni pada masa Pemerintahan Presiden Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono, lebih lanjut menyatakan pesawat amfibi US-2 sangat cocok dengan kondisi geografi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Ryamizard juga menekankan bahwa Jepang dan Indonesia sering menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, “Secara geografis, Indonesia berada dalam ring of fire, jadi kita harus belajar dari Jepang dalam menangani manajemen bencana.”

Pesawat US-2 merupakan pesawat jenis amfibi yang dapat lepas landas dan mendarat di air dengan cepat, serta sudah digunakan Pasukan Bela Diri (Jietai) untuk melakukan aksi cepat tanggap jika terjadi kecelakaan di lautan.

Saat ini Kementerian Pertahanan juga sedang melakukan pengkajian untuk membeli pesawat amfibi dari Rusia.

In March, Japan and Indonesia signed a defense agreement that stipulates cooperation in several sectors including maritime cooperation and disaster management.

Pada bulan Maret silam, Pemerintah Jepang dan Indonesia menandatangani kesepakatan pertahanan yang menetapkan kerjasama disejumlah bidang termasuk kerjasama maritim dan manajemen bencana (halojepang.com)

Jabiru J430, Pesawat Karya Anak Bangsa Buatan Siswa SMK 12 Bandung


Jabiru J430 buatan SMK 12 Bandung
Jabiru J430 buatan SMK 12 Bandung
Bandung (MI) : Rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-69 TNI Angkatan Udara (AU) digelar di Landasan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2015). Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Penerbang Ardhi Tjahjoko meninjau peserta pertunjukan udara (Airshow) HUT ke-69 TNI AU.

Sebelumnya, Kolonel Penerbang Ardhi Tjahjoko memimpin upacara pembukaan lomba Praja Muda Karana (Pramuka) se-Kota Bandung. Selanjutnya meninjau lokasi pameran di antaranya pesawat hasil karya siswa SMK 12 Bandung bernama Jabiru J430.

"Pesawat Jabiru ini merupakan karya anak SMK. Semoga yang lain bisa mengikuti jejak anak SMK 12 Bandung ini. Kami  mengharapkan ada inovasi-inovasi terbaru dari anak SMK," kata Ardhi Tjahjoko di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu siang.
Jabiru J430
Foto: Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Penerbang Ardhi Tjahjoko meninjau pameran pesawat Jabiru J430.
Pesawat Jabiru J430 ini dirakit oleh siswa SMK 12 Bandung. Hebatnya, pesawat ini telah mendapatkan izin penerbangan. Karya anak bangsa ini telah mengudara pada Januari.

"Pesawat ini sudah melewati uji terbang. Izinnya juga sudah ada. Kami dari pihak pangkalan siap membantu untuk menempatkan pesawat ini di pangkalan Husein Sastranegara. Karya ini harus dijaga dengan baik dan perlu dikembangkan," imbuh Ardhi.

Selain pameran kedirgantaraan, HUT ke-69 TNI AU ini juga memamerkan sejumlah pameran khas nusantara. Di antaranya batu akik, makanan ringan, otomotif, dan pengenalan Universitas Nurtanio Bandung (dibawah naungan Yayasan Adi Upaya dari TNI AU). Sejumlah lomba di antaranya ketangkasan Pramuka dan lomba tari jaipong juga turut memeriahkan acara. (jabar.metrotvnews.com)

Jabiru J430, Pesawat Karya Anak Bangsa Buatan Siswa SMK 12 Bandung


Jabiru J430 buatan SMK 12 Bandung
Jabiru J430 buatan SMK 12 Bandung
Bandung (MI) : Rangkaian perayaan hari ulang tahun ke-69 TNI Angkatan Udara (AU) digelar di Landasan Udara (Lanud) Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2015). Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Penerbang Ardhi Tjahjoko meninjau peserta pertunjukan udara (Airshow) HUT ke-69 TNI AU.

Sebelumnya, Kolonel Penerbang Ardhi Tjahjoko memimpin upacara pembukaan lomba Praja Muda Karana (Pramuka) se-Kota Bandung. Selanjutnya meninjau lokasi pameran di antaranya pesawat hasil karya siswa SMK 12 Bandung bernama Jabiru J430.

"Pesawat Jabiru ini merupakan karya anak SMK. Semoga yang lain bisa mengikuti jejak anak SMK 12 Bandung ini. Kami  mengharapkan ada inovasi-inovasi terbaru dari anak SMK," kata Ardhi Tjahjoko di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu siang.
Jabiru J430
Foto: Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Penerbang Ardhi Tjahjoko meninjau pameran pesawat Jabiru J430.
Pesawat Jabiru J430 ini dirakit oleh siswa SMK 12 Bandung. Hebatnya, pesawat ini telah mendapatkan izin penerbangan. Karya anak bangsa ini telah mengudara pada Januari.

"Pesawat ini sudah melewati uji terbang. Izinnya juga sudah ada. Kami dari pihak pangkalan siap membantu untuk menempatkan pesawat ini di pangkalan Husein Sastranegara. Karya ini harus dijaga dengan baik dan perlu dikembangkan," imbuh Ardhi.

Selain pameran kedirgantaraan, HUT ke-69 TNI AU ini juga memamerkan sejumlah pameran khas nusantara. Di antaranya batu akik, makanan ringan, otomotif, dan pengenalan Universitas Nurtanio Bandung (dibawah naungan Yayasan Adi Upaya dari TNI AU). Sejumlah lomba di antaranya ketangkasan Pramuka dan lomba tari jaipong juga turut memeriahkan acara. (jabar.metrotvnews.com)

Sniper SPR2 Buatan Pindad Hanya Bisa Diproduksi Di Empat Negara

Sniper SPR2 Buatan Pindad
Sniper SPR2 Buatan Pindad
Bandung (MI) : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Pindad kembali mencetak hasil gemilang. Pindad berhasil memproduksi senapan jenis Sniper paling diminati di dunia.
Dilansir laman Pindad, Senin (6/4/2015), Sniper dengan kaliber 12,7 milimeter (mm) ini disebut-sebut hanya mampu diproduksi oleh empat negara. Pindad menamai senapan ini dengan “SPR2”.
SPR2 adalah senapan anti materil yang merupakan anggota senapan array presesi tinggi yang dihasilkan oleh PT Pindad.

Dalam penjelasannya yang juga dilansir laman Liputan6, Senin, SPR 2 adalah senapan tembakan tunggal, memiliki aksi baut dengan penglihatan optik dan a malt baffle muzzle brake untuk mengurangi kekuatan hentakan. Tak hanya itu Sniper ini juga dilengkapi teknologi yang mampu melihat sasaran di malam hari.
Sniper ini menjadi senjata mematikan mengingat kemampuan yang dimiliki mampu menembus kendaraan tank baja, memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer (km) dan memiliki tiga efek amunisi sekaligus yaitu menembus, membakar dan meledakkan.

Kemunculan sniper ini sempat membuat mata negara-negara maju di dunia tercengang, sebab sebelumnya hanya tiga negara yang mampu membuat sniper dengan kaliber besar ini, yaitu Amerika Serikat (AS) dan dua negara di Eropa.

Sebenarnya Pindad juga memiliki hasil produksi sniper selain jenis SPR 2, yaitu SPR 3. hanya saja untuk jenis SPR 3 ini kaliber pelurunya lebih kecil dibandingkan SPR 2, hanya 7.62 mm.
Dua sniper buatan Pindad ini pernah dipamerkan dalam Indo Defance pada akhir 2014 lalu di JIExpo Kemayoran, Jakarta, bersanding dengan produk pertahanan kelas dunia lainnya. (solopos.com)

Angkatan Laut India Luncurkan Kapal Selam Scorpene

INS Kalvari Scorpene
Kapal selam Scorpene INS Kalvari, India
Satu dari enam kapal selam Scorpene Perancis yang diproduksi di Mumbai, diluncurkan ke air untuk memulai proses uji coba yang terukur. Kapal selam pertama India jenis Scorpene ini diberi nama INS Kalvari.

Kapal selam diesel-listrik yang dibangun di Dermaga Mazgaon Mumbai, India, diharapkan bergabung ke dalam Angkatan Laut India tahun 2018, sekitar empat tahun lebih lama dari waktu yang direncanakan. Proyek ini juga menyebabkan pembengkakan anggaran dengan tambahan Rs. 5.000 crore dan meningkat menjadi Rs. 23.000 crore.
INS Kalvari Scorpene
INS Kalvari Scorpene
“Satu kapal selam (Scorpene) akan dikirimkan setiap sembilan bulan,” ujar Menteri Pertahanan Manohar Parrikar.

Untuk mengganti armada berusia 30 tahun yang sering dilanda kecelakaan, Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan percepatan proses tender untuk membangun enam kapal selam diesel-listrik konvensional dengan perkiraan biaya sebesar Rs. 50.000 crore ($ 8,1 miliar), dengan syarat kapal selam Scorpenes DCNS Prancis, dirakit di pelabuhan Mumbai, India. (JKGR).

Generasi Senapan Serbu Bullpup Buatan PT Pindad


Senapan Serbu Bullpup Buatan PT Pindad
Senapan Serbu Bullpup Buatan PT Pindad
Saat ini PT Pindad telah memproduksi Senapan Serbu generasi barunya yaitu Senapan Serbu SS-3, generasi Senapan Serbu (SS) baru tercanggih dari varian SS produksi PT PINDAD. Dengan 4 macam varian produksinya PT PINDAD telah menunjukkan eksisitensinya untuk membantu TNI untuk menjaga kedaulatan Indonesia, disamping untuk diekspor ke negara lain yang berminat.
Senapan Bullpup Pindad
Senapan Bullpup Pindad
Setiap sistem operasi mengadopsi sistem gas piston milik AK -47 serta pendahulunya SS1, SS2, FN Fal, FN Fnc, Steyr AUG yang sudah terbukti kehandalannya.

Dengan layout bullpup di mana pasokan amunisi berada di belakang triger group/pelatuk, sosok senapan dapat dipangkas sampai 25 % tanpa mengurangi performa balistik. Sosok senjata yang ringkas sangat mendukung dalam skenario PJD/ pertempuran jarak dekat (close quarter battle); sesuai digunakan dalam operasi antiteror yang kerap terjadi di dalam bangunan/gedung yang memiliki ruang gerak sempit. Keuntungan lain adalah sosok senapan yg ringkas menyesuaikan dengan postur tubuh rata-rata orang Asia.
Senapan serbu SS3 bullpup PT Pindad
Generasi Senapan Serbu Varian SS3 Bullpup PT Pindad
Dari segi receiver/bodi senjata, 70% material SS3 dibuat dengan bahan high resistant impact polymer ala Steyr AUG yang ringan namun kuat. Dari segi design, receiver tempat maknisme dan masuknya magazine, handguard, dan pistol grip masih setia menganut model SS2.

Selain itu, senjata ini dilengkapi dengan picatiny rail yang dipasang secara kuadrupel (4 sisi); atas, kanan, kiri, serta di bawah handguard, sehingga menawarkan akomodasi penggunaan optik dan aksesori pendukung yang fleksibel; ex: pemasangan front grip pada SS3 V1 untuk mempermudah akuisisi target ataupun bipod seperti varian SS3 V4 Sharpshooter.

Sistem bidik bawaan standar masih memakai model pisir pejera berbentuk carrying handle milik SS2. Khusus pejera, dapat dilipat ke bawah dan menyatu dengan tabung gas saat tidak digunakan. Berkat adannya picatiny rail, operator dapat menggantinya dengan optik sesuai dengan tuntutan operasi/kebutuhan (SS3 V3 CQB yang dipasangkan dengan optik Meprolight M21 buatan Israel/ SS3 V4 sharpshooter dengan optik lansiran Pindad).

Cocking handle/tuas pengokang berada di atas handguard pada kesua sisi senjata sehingga memudahkan operator, terutama operator kidal untuk mengokang senjata.

Ejection port/lubang keluarnya selongsong peluru dibuat pada kedua sisi. Sekali lagi untuk menghindarkan operator kidal dari lontaran selongsong panas. Sama dengan sistem yang dianut Steyr AUG, operator cukup memasang left bolt assembly dan menutup ejection port yang kiri sehingga selongsong keluar lewat kanan.
Fire selector/tuas pilih mode tembakan juga dibuat ambidextrous/dibuat pada kedua sisi.
SS3 Bullpup
SS3 Bullpup
Semua varian SS3 dapat dipasangkan dengan bayonet bawaan SS1, SS2, maupun M16 (bayonet m7) sehingga masih bisa digunakan dalam hand to hand combat. Selain itu, model bayonet yang sama akan mempermudah urusan logistik TNI nantinya.

Untuk menambah daya pukul, varian SS3 V1 dan V3 dapat dipasangi pelontar granat baik itu SPG 1 (senapan pelontar granat standar TNI buatan Pindad) maupun SPG 2 (model senapan pelontar granat untuk FN F 2000). Sebagai pembidik, kedua varian diatas dilengkapi dengan leaf dan quadrant sight yang menjamin akurasi sampai 400m.

Khusus pada varian SS3 V4 sharpshooter, laras senapan memiliki profil heavy barrel untuk menjamin daya tahan laras saat sustained fire (rentetan panjang) sekaligus akurasi pada jarak jauh. Dapat dilengkapi lightweight bipod untuk menstabilkan senjata. Sistem bidik standar dapat diganti dengan FN scope yg telah dimiliki oleh inventori TNI ataupun memasangkannya dengan optik buatan pindad lainnya.

Laras pada semua varian SS3 dipasang dengan teknik free floating barrel sehingga menjamin akurasi sejak pertama kali senjata ditembakkan.

Spesifikasi umum Senapan Serbu SS-3:

Negara produsen : Indonesia
Kaliber : 5,56 x 45 mm NATO/MU5 TJ Pindad
Kapasitas magazine : 30 peluru
Mekanisme : Gas operated, rotating bolt
Berat : 3,4 kg (loaded)
Rate of fire : 750 rpm
Jarak efektif : s/d 600 m (SS 3 V1 & V2), +1000 m (SS3 V4 Sharpshooter). (kaskuser)