Saturday, 21 March 2015

Kapal Perang Buatan PT Pal Mulai Dilirik Negara Tetangga


KRI Banda Aceh 593
KRI Banda Aceh 593
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengaku bangga karena kini kapal perang Indonesia mulai dilirik oleh sejumlah negara tetangga, setelah berhasil mengekspor ke Filipina.

"Produk anak bangsa kini mulai diperhitungkan di negara lain. Ini tidak asal ngomong, soalnya Myanmar juga sudah menyampaikan ketertarikan," kata Firmansyah di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman di Jakarta, Selasa.

Indonesia, melalui perusahaan pelat merah galangan kapal yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur, itu telah berhasil mengekspor dua kapal perang tipe "strategic sealift vessel" (SSV) kepada Kementerian Pertahanan Filipina.

Menurut Firmansyah, dua kapal perang berukuran panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter itu merupakan alat utama sistem senjata (alutsista) pertama yang diekspor Indonesia ke negara lain. Pengiriman kapal pertama sudah dilaksanakan dengan kontrak 28 bulan sementara kapal kedua sekitar 36 bulan.

BUMN itu memenangkan tender internasional senilai 90 juta dolar AS melawan tujuh perusahaan di antaranya Korea Selatan.

"Kita menang karena pengalaman. Pasalnya militer Filipina ingin yakin bahwa kapal yang dipesan itu sudah dipakai di negara kita," ujarnya menambahkan jika kapal sejenis juga digunakan di dalam negeri di antaranya KRI Banda Aceh yang membantu evakuasi ekor pesawat AirAsia yang mengalami kecelakaan.

Sesuai dengan peraturan pemerintah, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kapal perang yang diekspor itu menurut Firmansyah sudah memenuhi regulasi yakni 30-35 persen.

Ia juga menjamin pelat besi untuk kapal perang yang dibangun selama dua tahun itu 100 persen menggunakan produk buatan lokal dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Firmansyah berharap, dengan suksesnya ekspor kapal perang ke Filipina itu bisa mengundang investasi serupa dari negara lainnya. Menurutnya, tahun ini ada rencana Pakistan, Brunei Darussalam dan Thailand berencana untuk membeli kapal buatan Indonesia.

"Januari ini dari Pakistan akan datang untuk melihat. Tapi mereka buka mencari SSV melainkan kapal cepat rudal (KCR)," tuturnya. (antaranews.com)

TNI AU Segera Operasikan Radar Weibel

Weibel Portable Radar
Weibel Portable Radar
Di tahun 2015 TNI AU tengah menyiapkan program pengadaan dan peningkatan alutista. Diantara beragam alutsista yang bakal dibeli, tersebut nama radar Weibel. Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, seperti disampaikan Dispenau, mengkonfirmasi bahwa “Kita akan membeli 1 unit radar rudal MLAAD (Medium and Low Altitude Air Defense) dan dua unit radar Weibel,” Namun apakah radar Weibel yang jadi andalan Kohanudnas ini?

Weibel Scientific adalah perusahaan asal Denmark yang memproduksi radar dengan prinsip doppler. Radar buatan mereka termasuk yang terdepan di Dunia. Weibel menyediakan berbagai radar untuk memenuhi kebutuhan pengukuran dan pelacakan yang berbeda.

Radar portable yang diincar TNI AU ini bersifat mobile dan dapat diangkut dengan mudah oleh pesawat angkut sekelas C-130 Hercules. Radar ini dapat beroperasi di segala cuaca. Moda operasinya dapat melacak terus-menerus suatu kawasan dalam putaran 360 derajat. Jarak pelacakannya antara 550 sampai lebih dari 1000 Km dan pengintaian pada jarak 250 sampai 400 Km. Radar ini juga dilengkapi sistem Tx Synthetic Aperture untuk membuat gambar dari obyek, seperti lanskap dalam tampilan 2D atau 3D, memberikan resolusi spasial yang lebih baik daripada radar konvensional. Radar Weibel juga dilengkapi Rx Digital Multi Beam Phased array.
Weibel Portable Radar
Seremoni penyerahan radar Weibel ke pemerintah Indonesia.
Semua radar Weibel memiliki muzzle velocity radar system, active protection radar system, sistem doppler, tracking Radar Systems, multi frekuensi, ranging radar untuk platform pihak ketiga, pelacakan multi sensor, dan sistem pengintai dan pelacak.
Weibel Portable Radar
(Doppler) Weibel Portable Radar
Semua radar Weibel memiliki muzzle velocity radar system, active protection radar system, sistem doppler, tracking Radar Systems, multi frekuensi, ranging radar untuk platform pihak ketiga, pelacakan multi sensor, dan sistem pengintai dan pelacak.

Seperti halnya satuan radar militer lainnya, radar Weibel dioperasikan oleh personel TNI AU, namun jalur komandoi untuk penggunaanya berada di bawah Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional). Penempatan radar Weibel segera dilaksanakan mengingat kecenderungan permasalahan perbatasan dengan Negara Tetangga dan kondisi geografis Indonesia yang masih terdapat blank area yang belum optimal tercover oleh radar, sehingga kerap memicu pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh black flight. (Deni Adi) (indomiliter.com)

Nasib Pesawat Tempur Super Tucano TNI AU


Super Tucano
Super Tucano Milik TNI AU
Jakarta (MI) : Pemerintah Indonesia memutuskan meninjau ulang rencana pembelian pesawat Super Tucano EMB 314/A-29. Tindakan ini diambil setelah Presiden Brasil Dilma Vana Rousseff menunda menerima surat kepercayaan (credential) dari Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Toto Rianto.

Meski telah memesan 16 unit pesawat Super Tucano sejak 2012 lalu, namun tidak menutup kemungkinan dihentikan jika hubungan kedua negara terus memanas. Terutama penolakan Brasil atas eksekusi yang dilakukan Indonesia terhadap dua warganya.

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menyatakan bakal pikir-pikir melanjutkan kontrak membeli 16 unit pesawat Super Tucano versi EMB-314/A-29B bikinan pabrikan Embraer asal Brasil buat memperkuat TNI Angkatan Udara. Hal itu buntut dari memanasnya hubungan Indonesia dengan negeri samba itu lantaran kebijakan hukuman mati.

Kemhan menyatakan juga bakal kembali mengkaji ulang kontrak pembelian pesawat baling-baling itu. Kebijakan itu juga bakal berdampak panjang.

"Nanti akan ditinjau kembali sesuai ketentuan kontrak. Lalu nantinya ke depan akan mengevaluasi rencana pembelian alutsista dari Brasil yang akan dibeli," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Djundan, di Jakarta, Kamis (26/2).

Menurut Djundan, Kemhan mendukung kebijakan politik luar negeri dalam hubungan Indonesia dengan Brasil. Bahkan dia meyakini akan menunda kontrak pembelian alat utama sistem persenjataan baru dari Brasil. Sementara buat pembelian alutsista sudah dibeli dari Brasil akan ditinjau kembali.

"Menunda proses pembicaraan pengesahan persetujuan kerja sama bidang pertahanan," ujar Djundan.

Djundan menambahkan, Indonesia tidak cuma menggantungkan membeli alutsista dari Brasil. Dia juga menegaskan tetap mendukung keputusan Presiden Joko Widodo.

"Kerja sama tidak hanya dengan Brasil saja kan. Tapi apa pun keputusan pemerintah kita dukung," tandas Djundan.

Sementara di lain kesempatan, Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa 8 unit pesawat Super Tucano masih terparkir di Lanud Malang.

"Kebijakan alutsista ada di Kemenhan. Delapan yang sudah dibeli ada di Malang," ujarnya.
Seperti apa keunggulan Super Tucano buatan Brasil ini?

Dari penelusuranmerdeka.com, Super Tucano memiliki kemampuan menempuh operasi jarak jauh karena dilengkapi mesin jenis Hartzell 5-blade dan Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop yang masing-masing berkuatan 1.196 kW. Dengan mesin tersebut, Super Tucano mampu melesat hingga 590 km per jam hingga jarak 1.330 km.

Dalam sebuah pertempuran, pesawat ini mampu menampung tujuh jenis senapan mesin, yakni dua unit senapan mesin FN Herstal M3P kaliber 12,7 mm jenis di bagian sayap, 1 unit kanon GIAT M20A1 kaliber 20 mm di badan pesawat, senapan mesin FN Herstal HMP kaliber 12,7 mm, dan empat minigun Dillon Aero M134 kaliber 7,62 mm.

Masing-masing sayap mampu membawa 4 unit roket berkaliber 70 mm yang bisa digunakan untuk pertempuran udara atau menembak target di darat. Tak hanya itu, Super Tucano juga bisa membawa bom dalam misi-misi tertentu.

Pesawat ini menggunakan sistem avionik MIL-STD-1553 seperti yang digunakan jet tempur AS modern lainnya, seperti F-16 Falcon, F-18 Hornet, AH-64 Apache, P-3C Orion, F-15 Eagle and F-20 Tigershark, serta sistem pengelihatan malam berupa NVG ANVIS-9.

Jangan sampai pesawat-pesawat TNI AU tak bisa mengudara seperti saat kasus embargo senjata yang dulu dilakukan oleh Amerika Serikat dulu. (merdeka.com)

72 Pesawat Siluman F-35 Australia Akan Dilengkapi Dengan Rudal Canggih JSM



F-35
Pesawat Tempur Siluman F-35
Australia bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Norwegia untuk membuat rudal presisi stand-off Joint Strike Missile (JSM), seperti yang disampaikan Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews pada 26 Februari 2015.

Sistem senjata JSM, sedang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan Norwegia Kongsberg, yang disiapkan sebagai amunisi serangan presisi untuk F-35 Lightning II Joint Strike Fighter (JSF), Lockheed Martin dan dirancang digunakan lewat weapon bay dari pesawat varian F -35A dan F-35C.

IHS Jane melaporkan di Juli 2014 bahwa Australia sedang mempertimbangkan keterlibatan lebih besar dalam program ini. Pada saat itu, juru bicara Departemen Pertahanan Australia (DoD) memaparkan tentang diskusi antara Australia dan Norwegia pada perluasan kerjasama yang berfokus pada integrasi rudal ke F-35.

Andrews menjelaskan partisipasi Australia bertujuan untuk menjamin ketersediaan senjata bagi armada masa depan Royal Australian Air Force (RAAF), yakni F-35A JSF.

“Berpartisipasi sekarang dalam program pembangunan JSM dengan Norwegia akan memaksimalkan efektivitas biaya kontribusi Australia dan memastikan kemampuan senjata dikembangkan dan diintegrasikan ke F-35A di timeline yang dibutuhkan oleh Australia. JSM akan diakuisisi oleh [pemerintah Australia] di dekade ini, “kata Andrews.
f-35 joint strike missile
Australia siapkan rudal JSM untuk F-35
Menteri menambahkan bahwa, dalam kerjasama, Australia akan menyediakan keahlian spesialis dalam pembimbing rudal dan teknologi kontrol.

Dalam pernyataan terpisah, Kongsberg mengatakan kegiatan kerjasama akan melibatkan “beberapa mitra industri pertahanan Australia, termasuk BAE Systems Australia dan QinetiQ Australia, untuk mengembangkan [kemampuan tambahan untuk] JSM, termasuk sensor independen kedua dalam rudal untuk mengidentifikasi target radar yang bermusuhan “. Ia menambahkan bahwa kapasitas baru “akan sangat relevan bagi Australia dan negara-negara mitra lainnya yang tergabung dalam program F-35″.

Kongsberg telah bekerja sama dengan BAE Systems Australia untuk beberapa waktu pada pengembangan sensor frekuensi radio pasif untuk JSM. Ini termasuk membangun model pengembangan rekayasa.

Australia telah berkomitmen untuk pengadaan 72 pesawat tempur siluman F-35A. Dua yang pertama telah diserahkan pada tahun 2014 dan saat ini F-35 tersebut berpangkalan di pusat pelatihan pilot internasional di Luke Air Force Base Arizona untuk mendukung kebutuhan pelatihan RAAF.

Sementara Royal Norwegian Air Force mengharapkan mengoperasikan sebanyak 52 pesawat F-35A dan mulai menggunakan rudal JSM pada pertengahan dekade berikutnya. (janes.com)

KRI Teluk Bintuni, Kapal Angkut Tank Kelas Berat Masih Dalam Tahap Penyempurnaan


KRI Teluk Bintuni
KRI Teluk Bintuni
Selain menjadi maskot provinsi Lampung, Kapal pengangkut tank kebanggaan nasional ini masih dalam penyempurnaan PT Daya Radar Utama (DRU).

Komandan Kapal KRI Teluk Bintuni 520, Letkol Laut (P) Ahmad Muharam menyatakan bahwa kapal ini masih dalam penyempurnaan dan tidak sabar untuk dapat mengawaki kapal produk nasional ini segera.

"Saat ini saya masih menunggu untuk rampungnya penyempurnaan-penyempurnaan KRI Teluk Bintuni, Baik itu sistem navigasi maupun kelengkapan softwares maupun hardwares untuk mendapatkan hasil terbaik," ungkap Letkol Ahmad kepada harian pilar melalui ponselnya.

Dipaparkan bahwa kapal dapat mengangkut 10 MBT Leopard buatan Jerman serta 120 awak kapal. Dan sedikitnya mampu mengangkut 300 pasukan. Ditambahkan juga bahwa kapal ini diberinama oleh Kementrian Pertahanan (Kemhan) selaku pemilik kapal. Kapal jenis ini merupakan yang ketiga yang di bangun PT DRU di lampung, sedangkan dua lainnya dibangun oleh BUMN di Jakarta. (harianpilar)

Menunggu SU-35 TNI AU


Sukhoi SU 35
Pesawat Tempur Sukhoi SU 35
Rosoboronexport dan Indonesia sedang bernegosiasi tentang pengiriman satu batch jet Su-35, ungkap laporan RIA Novosti dengan mengacu pada pernyataan Wakil CEO dari Rosoboronexport, Sergey Goreslavskiy.

Goreslavskiy adalah kepala delegasi Rosoboronexport di pameran dirgantara Aero India-2015 yang diselenggarakan di Bangalore.

“Kami sedang bernegosiasi dengan tim khusus Indonesia. Namun, masih terlalu dini untuk membicarakan jumlah jet dan tanggal penandatanganan kesepakatan, “kata Goreslavskiy.

Dia mengingatkan bahwa Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, Marsekal Agus Supriatna, mengatakan: “Jet Su-35 memenuhi semua persyaratan dari angkatan udara nasional”. (25 Feb 2015/ ruaviation.com).

Lapan Siapkan Pesawat Tanpa Awak Untuk Jalankan Misi Kemaritiman


Lapan UAV
Pesawat tanpa awak untuk keperluan (image: Kompas)
JAKARTA, KOMPAS - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan tengah menyiapkan empat seri pesawat tanpa awak untuk menjalankan misi sistem surveilans kemaritiman, pemantauan, dan pemetaan perbatasan. Pengembangan dilakukan pada sistem komunikasi, pengendali, dan muatannya.

Menurut Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan Gunawan S Prabowo, Minggu (1/3/2015), di Jakarta, mulai 2015 hingga tiga tahun ke depan, empat pesawat tanpa awak (drone) yakni Lapan Surveillance Unmanned Aerial Vehicle atau LSU-02 hingga LSU-05 akan diintegrasikan pada sistem survei kemaritiman.
Lapan UAV LSU 02
Uji coba LSU-2 di geladak KRI Frans Kaisiepo 368 (photos : Lapan)
Program rancang bangun LSU dirintis di Lapan pada 2011, di Pusat Teknologi Penerbangan. Kini LSU-01 hingga LSU-03 dioperasikan. LSU-01 untuk survei kebencanaan. Adapun LSU-02 yang memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) untuk terbang pergi pulang sejauh 200 kilometer dipakai untuk pemotretan udara dan pemetaan.

Pesawat itu diprogram otomatis untuk terbang mandiri menuju Nusawiru berjarak tempuh 100 kilometer dan kembali ke landasan dua jam kemudian. Pesawat LSU 02 memiliki bentangan sayap 2,5 m dan panjang badan 2 meter. Pesawat UAV Lapan itu sudah dioperasikan untuk memotret kawah Gunung Merapi dan memantau banjir di DKI Jakarta pada Januari 2013. Teknologi itu juga bisa mendukung program ketahanan pangan dengan pemantauan sawah untuk estimasi produksi padi.
Lapan UAV LSU 02
Lapan UAV LSU 02
Wahana itu akan digunakan Direktorat Topografi TNI AD dan Badan Informasi Geospasial untuk pemantau dan pemetaan daerah perbatasan. Wahana dirancang untuk tinggal landas dan mendarat di kapal dan pernah diikutkan latihan gabungan TNI.

Pesawat nirawak LSU-03 dengan jangkauan 350 km bisa menjalankan misi surveilans dan perekaman video seketika (realtime). "Tipe LSU itu mampu mengangkat muatan hingga 10 kilogram atau dua kali LSU-02," kata Kepala Bidang Aerodinamika Lapan Agus Aribowo.
Lapan UAV LSU 02
Lapan UAV LSU 02
Wahana LSU-05 yang berbobot total 120 kg telah diuji terbang akhir 2014. Pesawat tanpa awak generasi terbaru itu mencapai 6 meter atau dua kali lebih panjang daripada LSU-02. Badan pesawat itu terbuat dari paduan bahan komposit lebih ringan. "Dengan berat ringan, muatannya lebih banyak," kata Agus.
Lapan UAV LSU 02
Lapan UAV LSU 02
Wahana itu akan dipasang sistem radar yang bisa memetakan daerah berawan. Tujuan lain adalah untuk survei geologi dan medan magnet bumi. (kompas.com)

Indonesia Lapan Roket Lapan Uji Terbang Roket RX-3240


Roket RX-3240
Roket RX-3240
Dalam rangka meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi peroketan di Indonesia telah dilakukan rekayasa roket RX3240 sebagai dasar mendapatkan roket sonda dan roket dengan jangkauan 3 digit. Roket ini berdiameter 320 mm dg panjang propelan 4000 mm (RX 3240). Motor roket RX 3240 telah dua kali dilakukan uji statik dan didapatkan hasil yang baik dimana profil thrust dan pressure yang dihasilkan identik. Roket ini telah diuji terbang pada bulan Agustus 2014 dan diperoleh data jangkauan mencapai 64 km pada sudut elevasi 70 derajat. Selanjutnya berdasarkan hasil uji statik dan uji terbang tersebut, untuk validasi konsistensi rekayasa RX3240, akan dilakukan kembali uji terbang di stasiun peluncuran roket Pameungpeuk.

Uji Terbang dilaksanakan pada hari rabu, 19 Nopember 2014 di Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk, Garut. Tujuan dari uji terbang ini adalah untuk mengetahui apakah roket RX3240 mempunyai performa terbang yang sama dengan yang dilakukan pada uji terbang bulan Agustus 2014. Oleh karena itu uji terbang RX 3240 ini dilakukan dengan tanpa ada perubahan desain, struktur dan propelan yang digunakan. Roket RX 3240 yang diluncurkan diterbangkan dengan sudut kemiringan 70 derajat dan telah berhasil serta dapat memenuhi harapan. Rx 3240 merupakan jenis roket sonda untuk misi penelitian seperti untuk mengetahui parameter atmosfer, kelembaban temperatur. (lapan.go.id)

Kapal Induk Thailand, HTMS Chakri Naruebet


HTMS Chakri Naruebet
Kapal Induk Thailand, HTMS Chakri Naruebet
BANGKOK:(DM) - Sejak akhir tahun 1990-an, Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki kapal induk, salah satu simbol utama kekuatan militer sebuah negara.

Kapal induk Thailand ini bernama HTMS Chakri Naruebet (CVH-911), sebagai kapal induk pertama dan satu-satunya milik Angkatan Laut Kerajaan Thailand yang dimaksudkan untuk menjadi simbol kebanggaan militer Thailand dan melambangkan kekuatan negara yang sedang berkembang ini.

Thailand memesan kapal induk ini dari galangan kapal Bazan Spanyol pada tahun 1992 seharga USD 336 juta. Diluncurkan empat tahun kemudian yakni pada tahun 1996 dan baru ditugaskan pada tahun 1997. Nama Chakri Naruebet berarti "Penguasa Dinasti Chakri," nama keluarga penguasa monarki Thailand.

Pada tahun 1997 dimana HTMS Chakri Naruebet pertama kali beroperasi, krisis ekonomi juga melanda negeri ini. Rencana besar Bangkok untuk terus mengoperasikan kapal ini semakin tertatih-tatih. Akibat minimnya dana untuk beroperasi, sebagain besar tugas kapal induk ini hanyalah bersandar di pelabuhan.

Kapal ini berdimensi panjang 182,65 m dan bobot benaman 11.486 ton. Kecepatan penuhnya 25,5 knot dengan jangkauan 19.000 km dengan kecepatan 12 knot. Mengangkut 675 kru dan hangarnya cukup untuk menampung 10 pesawat.

HTMS Chakri Naruebet didesain untuk mengoperasikan kelompok pesawat tempur dan helikopter V/STOL (Vertical/Short Take-off and Landing), dan dilengkapi dengan ski-jump.  Niat awalnya adalah untuk mengoperasikan kelompok udara campuran yang terdiri dari pesawat AV-8S Matador (Harrier) V/STOL dan helikopter Seahawk S-70B.

Menurut The Diplomat, pesawat Matador yang menyertai kapal induk HTMS Chakri Naruebet telah tidak lagi dioperasikan sejak tahun 2006, menjadikan kapal induk satu-satunya Bangkok ini sebagai kapal induk tak berpesawat.
HTMS Chakri Naruebet
HTMS Chakri Naruebet di Laut China Selatan, 3 april 2001. Gambar: PH3 ALEX C. WITTE, USN
HTMS Chakri Naruebet
Tampak samping HTMS Chakri Naruebet dalam perjalanan ke Laut China Selatan, 3 April 2001.Gambar: PH3 ALEX C. WITTE, USN
HTMS Chakri Naruebet
AV-8 Harrier "Jump Jet" terparkir di dek HTMS Chakri Naruebet di dekat pantai Thailand. 3 April 2001 PH3 ALEX C. WITTE, USN
HTMS Chakri Naruebet
HTMS Chakri Naruebet (atas) dan kapal induk AS USS Kitty Hawk (bawah) di Laut China Selatan, 3 April 2001. Gambar: PH3 ALEX C. WITTE, USN
HTMS Chakri Naruebet
Tampak samping HTMS Chakri Naruebet di Teluk Thailand selama latihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2001. Gambar : PH1 KEVIN H. TIERNEY, USN.
HTMS Chakri Naruebet beberapa kali digunakan Thailand untuk operasi bantuan bencana, termasuk pasca gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004. Selain bantuan bencana, kapal induk ini beberapa kali dijadikan transportasi bagi keluarga kerajaan Thailand, yang menyebabkan klaim oleh beberapa komentator angkatan laut bahwa kapal ini hanyalah sebuah yacht besar untuk kerajaan.

Sekarang, Asia telah banyak memiliki kapal induk, seperti China, India, Jepang, dan Korea Selatan dengan ukuran yang berbeda-beda. Tak mau ketinggalan, Singapura saat ini juga berencana untuk memiliki kapal induk. (thailandmedia)

TNI AD Terima Kapal Pendarat Canggih Buatan Dalam Negeri


KM ADRI XLVIII TNI AD
KM ADRI XLVIII TNI AD
TNI AD mendapatkan dua buah Kapal pendarat serbaguna 1000 Dead Weight Tonnage (DWT) yaitu KM ADRI XLVIII dan ADRI XLIX. Bahkan juga menerima dua buah Tug Boat yaitu AD1 dan AD2, serta suku cadang dari PT. Putrindo Adiyasa Perkasa di Galangan II PT. Dok Kodja Bahari Tanjung Priok.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, kapal tersebut hasil karya dan kerja sama anak negeri yaitu personel Ditbekangad dengan para tenaga ahli dan pelaksana pembangunan dari PT. Putrindo Adiyasa Perkasa, PT. Tesco Indomaritim, PT. Dok Kodja Bahari dan PT Pindad.

"Kapal ini menjadi bukti dukungan dan komitmen TNI AD dalam mendukung industri nasional dalam pengadaan berbagai peralatan pertahanan dan alutsista," kata Gatot usai serah terima kapal di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (18/2).

Menurut dia, pihaknya membutuhkan kapal sebagai alat angkut air dalam menjalankan tugas krusial. Serta juga untuk transportasi pasukan TNI maupun mengangkut logistik ke pelosok desa-desa.

"Karena kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh perairan. Itulah mengapa penambahan dua unit kapal ini sangat berarti bagi TNI AD, khususnya Ditbekangad, dalam meningkatkan kinerjanya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI AD," jelasnya.

Dia juga mengharapkan pengadaan kapal-kapal harus ditingkatkan jumlahnya sesuai kebutuhan, serta memperhatikan kualitasnya. Serta berharap kerja sama yang telah terjalin baik dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan.

"Terima kasih kepada Menteri Pertahanan RI yang telah mendukung program pengadaan dua unit kapal pendarat serbaguna 1.000 DWT, Tug Boat dan suku cadang ini. Terima kasih juga kepada Dirbekangad dan segenap Direksi PT pendukung yaitu PT. Putrindo Adiyasa Perkasa, PT. Tesco Indomaritim, PT. Dok Kodja Bahari dan PT Pindad," terangnya.

Adapun spesifikasi kapal KM ADRI XLVIII dan ADRI XLIX yaitu memiliki panjang 68 meter, lebar 13,50 meter, tinggi geladak 5,70 meter, sarat air 2,75 meter. Kapal ini dilengkapi dengan mesin penggerak dengan ukuran 2 x 720 HP, kecepatan maksimal yang bisa dicapai yaitu 12 Knot, dengan tanki bahan bakar berkapasitas 250 ton, dan tanki air tawar berkapasitas hingga 432 ton, serta ruang palkah bervolume 1.450 m3.

Untuk muatan yang bisa diangkut oleh kapal pendarat serbaguna ini yaitu 300 orang pasukan dan perlengkapannya, 22 unit kendaraan truk seberat masing-masing 5 ton, 12 unit kendaraan tempur roda ban/rantai, atau bekal/materiil seberat 500 ton. Sementara jarak jelajah kapal ini bisa mencapai 3.000 mil laut.

Spesifikasi untuk Tug Boat AD1 dan AD2 yaitu, memiliki panjang seluruhnya (LOA) 15,20 meter, panjang antar garis (LPP) 13.80 meter, lebar luar (Mld) 5,15 meter, sara air atau design sepanjang 1,50 meter, dan kecepatan mencapai 6 knot. (merdeka.com)

F-16 Block 60 VS Su-35


F16-SU-30
Latihan gabungan TNI, F16 dan jet tempur sukhoi
F-16 atau Su-35

Untuk meningkatkan kemampuan tempurnya, KSAU menyatakan bahwa TNI AU saat ini membutuhkan pesawat tempur di atas generasi keempat sebagai pengganti F-5 Tiger yang sudah menua. Dari sejumlah tawaran yang masuk, TNI AU cenderung menginginkan pesawat generasi lebih tinggi dari yang dimiliki saat ini.

“Kalau F-16 ya dari Block 60. Kalau Sukhoi ya Su-35. Itu harapan kami mudah-mudahan pemerintah mengabulkan. Supaya para teknisi kita juga tidak mengalami kesulitan ,” ujarnya. Seperti diketahui, TNI AU sudah berpengalaman mengoperasikan F-16 selama 25 tahun dan Sukhoi selama 12 tahun.

Sementara itu pergelaran kekuatan pesawat tempur ke seluruh pangkalan strategis di Indonesia merupakan salah satu program yang kini gencar dilakukan. Guna menunjang poros maritim, TNI AU juga mengembangkan beberapa satuan untuk mengoptimalkan kinerjanya.

Beberapa pangkalan TNI AU di wilayah perbatasan ditingkatkan statusnya . Seperti Lanud Ranai di Natuna, Lanud Tarakan, Lanud Leo Wattimena di Morotai, dan Lanud Merauke. Beberapa lanud lain juga akan ditingkatkan menjadi Tipe A seperti Lanud Supadio, Lanud Roemin Nurjadin, dan Lanud Suryadarma.

Pergelaran kekuatan pesawat tempur ke lanud-lanud perbatasan dinilai sangat tinggi nilainya dibanding harus mengeluarkan anggaran yang lebih besar untuk pembangunan skadron tempur di tempat-tempat tersebut. TNI AU hanya tinggal memperbaiki infrastruktur untuk bisa didarati dan digunakan. “ Pesawat tempur kan geraknya cepat. Jadi yang penting adalah kesiapan dan kehadirannya,” urai KSAU.

Pertanyaan selanjutnya, apakah dengan datangnya pesawat-pesawat tambahan tersebut TNI AU mampu mendukung biaya operasionalnya ? Sedangkan TNI AL saja mengalami hal dimana kapal-kapalnya kesulitan beroperasi karena kekurangan bahan bakar. “Ya mudah-mudahan pemerintah meningkatkan anggarannya. Saat ini kami bersyukur anggaran tiap tahunnya bertambah,” tutup KSAU.

TNI AD Uji Tembak Meriam Howitzer 155 mm KH-179 Buatan Korea Selatan


Howitzer 155 mm KH-179 tni
Howitzer 155 mm KH-179
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) menggelar uji coba alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru berupa meriam Howitzer 155 mm KH-179 buatan Korea Selatan sebanyak 18 unit di Pantai Watu Godek, Kecamatan Tempursari (17/03).

"Meriam ini buatan Korea tahun 2011. Termasuk baru, kami belum pernah memakai," kata Komandan Pusat Persenjataan Artileri Medan Brigadir Jenderal Sonhaji.

Ada dua jenis amunisi yang ditembakkan, yakni high explosive dan rocket assisted projectile, yang ditembakkan ke tiga sasaran dengan jarak jangkau yang berbeda. Sasaran penembakan meriam adalah Dampar, yang berjarak 11 km dari lokasi penembakan; Pandan Arum (18 km); serta Pandan Wangi (30 km).

Setelah diuji coba, meriam-meriam ini nantinya akan ditempatkan di tiga daerah untuk memperkuat pertahanan Indonesia. "Enam unit meriam kami tempatkan di Berau, Kalimantan Timur; enam di Ngabang, Kalimantan Barat; dan enam di Aceh," kata Sonhaji.

Helikopter Tempur Dirgantara Indonesia "GANDIWA"

Helikopter Tempur Gandiwa
Gandiwa: illustration & design by berita-hankam.blogspot.com
GANDIWA Merupakan Helikopter tempur yang Diambil dari nama senjata busur yang berisi anak panah dengan jumlah tak terbatas milik Arjuna yang didapat dari dewa Baruna, Helikopter Serbu yang dirancang PT. DI ini memiliki kemampuan menyergap target di darat, seperti musuh infanteri dan kendaraan lapis baja. Dikarenakan helikopter ini dilengkapi dengan persenjataan berat, kadang disebut juga sebagai gunship helicopter. Karena helikopter ini juga dapat dipakai untuk melakukan penyerangan, maka biasa disebut juga sebagai helikopter serang(attackt helicopter).

Senjata yang digunakan pada helikopter tempur ini dapat mencakup autocannons, machine-guns, roket, dan peluru kendali seperti Hellfire. Selain itu helikopter ini juga mampu membawa rudal udara ke udara, meskipun sebagian besar untuk tujuan pertahanan diri.

Secara umum, Dirgantara Combat Helicopter memiliki dua tugas utama :

Untuk memberikan dukungan udara secara langsung dan tepat bagi pasukan darat.
Sebagai anti-tank, dimana tugasnya adalah menghancurkan kendaraan lapis baja miilik musuh.

Design Development
Helikopter tempur GANDIWA adalah helikopter dengan konfigurasi 2 orang crew (1 orang pilot dan 1 orang co-pilot/gunner) dengan posisi tandem. Helikopter ini memiliki dua buah engine dan satu buah dengan empat bilah composite bearingless rotor utama (main rotor) dan satu buah rotor ekor (tail rotor). Helikopter ini dilengkapi juga dengan wing pylon untuk mensupport persenjataan yang dibawanya.

Helikopter Tempur Gandiwa
 Spesifikasi Teknis

Karakteristik umum

    Crew: 2 (pilot, and co-pilot/gunner)
    Length: 56 ft 1 in (17.1 m)
    Rotor diameter: 46 ft 0 in (14.0 m)
    Disc area: 1,662 ft² (154.4 m²)
    Empty weight: 6,789 lb (3,079 kg)
    Max takeoff weight: 11,900 lb (5,397 kg)
    Powerplant: 2 × Pratt & Withney Canada. PT6T-3BE Twin Pac Turboshafts, 900 shp (671 kw) each
    Fuselage length: 43 ft (13.1 m)

Performansi

    Maximum speed: 140 knots (259 km/h)
    Cruise speed: 122 knots (226 km/h)
    Range: 402 nmi (745 km)
    Service ceiling: 20,000 ft (6,096 m)
    Rate of climb: 1,350 ft/min (6.86 m/s)
    Power/mass: 0.2263 hp/lb (437 W/kg)

Persenjataan

    Guns: 1× 30 × 113 mm (1.18 × 4.45 in) M230 Chain Gun with 1,200 rounds
    Hardpoints: Four pylon stations on the stub wings.
    Rockets: Hydra 70 70 mm, and CRV7 70 mm air-to-ground rockets
    Missiles: Typically AGM-114 Hellfire variants; AIM-92 Stinger may also be carried.

PT PAL Berencana Membangun Kapal Induk Helikopter

Kapal Induk Star-50 rancangan PT. PAL Indonesia
BUMN produsen kapal, PT PAL Indonesia (Persero) berencana mengembangkan kapal induk versi militer. Kapal ini nantinya mampu didarati hingga 8 unit helikopter.

Kapal induk versi Indonesia ini, merupakan pengembangan dari kapal tipe Double Skin Bulk Carrier, Star-50 dengan berat 50.000 ton bobot mati (DWT).

"Star 50 dirancang untuk kapal induk. Kita siapkan rancangan. Dirancang untuk 8 helikopter. Belum termasuk yang disimpan di hanggar," ucap Petugas Penjaga Stand PAL Utario EP kepada detikFinance di acara Kongres Diaspora, JCC Senayan Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Kapal ini nantinya diproduksi berdasarkan permintaan pemerintah Indonesia. Induk dari kapal ini yakni varian STAR 50 merupakan kapal angkut curah yang hanya dijual untuk pasar internasional. Kapal Induk yang nantinya dibuat dan dirancang di Surabaya, Jawa Timur, namun tidak dikonsep untuk didarati jet tempur.

"Kalau jet tempur kapalnya susah manuver di Indonesia karena laut kita nggak dalam," jelasnya.

Kapal Induk buatan Indonesia ini nantinya akan menjadi kapal angkut helikopter atau helicopter carrier. Untuk versi pendahalunya STAR-50 telah diproduksi sejak tahun 2005 untuk angkutan curah.

Desain Kapal Induk Indonesia KRI Nusantara

KRI Induk Nusantara
Ternyata Indonesia diam-diam juga ingin membuat dan memiliki sebuah kapal induk, dan tidak tanggung tanggung  kalo mimpi ini terwujud kapal induk ini nantinya  akan menjadi kapal induk yang  terbesar di dunia…weleh…weleh.., selain itu Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama di asia tenggara yang memiliki kapal induk, seperti apa mimpinya nya silahkan baca terus sedikit bocoran info di bawah ini

Kapal Republik Indonesia Induk Nusantara

Rancangan Kapal Induk ini nanti akan di lengkapi dengan mesin/turbin uap bertenaga nuklir  sebagai mesin penggerak utama nya, tenaga nuklir ini diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik serta digunakan juga sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat.

Pada  Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN (Carrier Vessel Nuclear) contoh kapal induk nuklir adalah:
  • USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise
  • USS Enterprise (CVN-65), launched in 1960, the first nuclear-powered aircraft carrier
  • USS America (CV-66), launched in 1964
  • USS John F. Kennedy (CV-67), launched in 1967
All ten Nimitz-class nuclear-powered aircraft carriers:
  • USS Nimitz (CVN-68), launched in 1972
  • USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69), launched in 1975
  • USS Carl Vinson (CVN-70), launched in 1980
  • USS Theodore Roosevelt (CVN-71), launched in 1984
  • USS Abraham Lincoln (CVN-72), launched in 1988
  • USS George Washington (CVN-73), launched in 1990
  • USS John C. Stennis (CVN-74), launched in 1993
  • USS Harry S. Truman (CVN-75), launched in 1996
  • USS Ronald Reagan (CVN-76), launched in 2001
  • USS George H.W. Bush (CVN-77), launched in 2006
  • Gerald R. Ford-class nuclear-powered aircraft carriers:
  • USS Gerald R. Ford (CVN-78) NOTE: Under Construction
  • USS John F. Kennedy (CVN-79) NOTE: Under Construction
KRI Induk Nusantara
KRI Induk Nusantara & Kapal Selam
Dengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di lautan.

Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk. Sebuah kapal induk kelas ini dapat mengangkut lebih dari 100 pesawat dan 8.000 tentara. Sebuah kapal induk dengan 70 pesawat militer dapat mengirimkan lebih dari 250 serangan sehari terhadap target di daerah pesisir.

Akan tetapi, target dengan jarak yang relatif jauh masih dapat diserang, bukan hanya di daerah pesisir. Sebuah kapal induk biasanya membawa stok bom lebih dari 9.000 buah.

Perbandingan Ukuran KRI Nusantara dengan Kapal Raksasa Lainnya.
KRI Induk Nusantara
KRI Nusantara General Characteristics
 Strategi Pembuatan KRI Nusantara

1. Mempelajari dan meneliti kapal induk bertenaga nuklir di negara-negara maju dengan cara mengirimkan para pelajar, peneliti dan perwira militer untuk menimba ilmu pengetahuan-teknologi dalam bidang ini.

2. Pembuatan Institusi Pendidikan, Riset dan Pengembangan dalam bidang Perkapalan Modern

3. Pembuatan dan Pengembangan Industri Perkapalan dalam negeri yang melibatkan sektor swasta

4. Sinergi antara pihak militer dan pihak industri pertahanan
KRI Induk Nusantara
KRI Nusantara Landing Jet
General Characteristics:

Type : Giant Double Deck- Nuclear Aircraft Carrier
Displacement : 400.000 Tons
Length : 600 m
Propulsion:
6 × Mini Nuclear Reactors
12 × Steam turbines
(800 MW)
Speed: 60+ knots

Marine technology is defined by WEGEMT (a European association of 40 universities in 17 countries) as “technologies for the safe use, exploitation, protection of, and intervention in, the marine environment.” In this regard, according to WEGEMT, the technologies involved in marine technology are the following: naval architecture, marine engineering, ship design, ship building and ship operations; oil and gas exploration, exploitation, and production; hydrodynamics, navigation, sea surface and sub-surface support, underwater technology and engineering; marine resources (including both renewable and non-renewable marine resources); transport logistics and economics; inland, coastal, short sea and deep sea shipping; protection of the marine environment; leisure and safety.

Sebuah rencana yang harus di kasih dua jempol, tapi sayang nya rencana besar ini pasti tidak akan terwujud dalam waktu yang singkat, karena untuk mewujudkan impian ini sudah pasti memerlukan biaya yang sangat besar,   dengan melihat keadaan dan kondisi ekonomi negeri saat ini yang terus carut marut..he..he …akibat korupsi yang terus tumbuh meraja lela di seluruh negeri dan di tambah lagi banyak nya badut-badut politik negeri ini yang selalu hiruk pikuk dengan dagelan politik nya …rasanya rencana ini sepertinya cuma jadi mimpi pelipur lara……soalnya kapal kapal perang kita yang ada sekarang aja semuanya beli seken.. India aja..yang tekhnologi lebih maju dari kita lebih memilih membeli kapal induk seken untuk memperkuat armada lautnya….akhirnya…lambat laun impian ini juga  akan mengendap di bawah meja kali ya..

Sumber:
Kaskuser
Defense Studies
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan
PT. PAL Indonesia

Teluk Palu Cikal Kota Pangkalan Kapal Selam Indonesia


Teluk Palu
Teluk Palu
Karena letaknya yang strategis dan diapit teluk-teluk dalam, Kota Palu dicanangkan menjadi Kota Pangkalan Kapal Selam Indonesia, sejak era Presiden RI pertama, Bung Karno. Ketika itu, Indonesia memesan 12 kapal selam dari Uni Soviet.

Menurut Sumarkidjo Atmadji dalam buku Mission Acomplish, Teluk Palu yang dahulu dikenal dengan sebutan Teluk Peleng, merupakan tempat berlabuhnya empat kapal selam Indonesia dari Uni Soviet untuk menjalankan operasi Trikora, membebaskan Irian Barat dari Belanda.

Keempat kapal selam itu ialah KRI Cakra, KRI Nanggala, KRI Bramasta, dan KRI Tjandrasa. Namun, keberadaan Teluk Palu memang tidak pernah tercatat dalam buku sejarah. Rencana sejak zaman Bung Karno itu kembali diteruskan oleh TNI AL saat ini.

Sejak awal 2012, pembangunan pangkalan khusus kapal selam di Teluk Palu telah dimulai dan tahun 2013, pembangunan mencapai 90 persen. Dari hasil pembangunan itu, dua kapal selam Indonesia sudah bisa dirapatkan di sana.

Sementara itu, Kasal Laksamana TNI Marsetio, menuturkan, sebanyak 12 kapal selam akan didatangkan ke Indonesia dari Korea Selatan. Dalam program itu, setengahnya dikerjakan di Indonesia.

Pangkalan kapal selam TNI AL berada di lahan seluas 13 hektar di Kelurahan Watusampu, Kota Palu, itu sangat strategis untuk pengamanan wilayah NKRI, terutama Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Selat Makassar hingga ke perbatasan dengan negara tetangga Malaysia di Laut Sulawesi.

Miniatur Poros Maritim

Rencana itu tentunya membuat bangga masyarakat Palu. Kota mereka akan menjadi pusat kekuatan kapal selam Indonesia. Ketua Lembaga Kajian Maritim dan Perikanan Universitas Al-Khairat Palu, Gafur, mengungkapkan keunggulan Palu sebagai basis pertahanan laut.

“Palu sangat cocok sebagai tempat pangkalan kapal selam, karena memliki teluk yang dalam dan terselubung, dan berada di beberapa palung dan pulau-pulau kecil,” kata Gafur.

Selain itu, Gafur menambahkan, keberadaan pangkalan kapal selam ini akan menjadi security belt di kawasan Indonesia Timur.

“Saat ini, di wilayah Palu khususnya, dan Indonesia Timur pada umumnya, sering terjadi gangguan keamanan, seperti teroris, separatis, illegal fishing, illegal logging, penyelundupan, dan narkoba. Semoga keberadaan pangkalan itu akan membuat kegiatan-kegaiatan itu menurun drastis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gafur menuturkan, Palu akan menjadi miniatur Poros Maritim Indonesia jika ditinjau dari potensi domain maritim terkait penguatan pertahanan maritim dan jalur perekonomian Sulawesi.

“Palu memiliki banyak potensi maritim. Saat ini, upaya pembangunan masyarakat pesisir dan perikanan semakin baik di Palu. Ditambah dengan pembangunan pelabuhan dan dermaga sudah menjadikan Palu sebagai jembatan antara Sulawesi Selatan ke Sulawesi Utara. Lalu dengan adanya pangkalan kapal selam dalam aspek pertahanan semakin memenuhi unsur-unsur poros maritim itu, yang kita lihat dari domain-domainnya,” tandasnya. (jurnalmaritim.com)

China Uji Penembakan Rudal Balistik JL-2 Dari Kapal Selam


JL-2 (Julang-2) China
Rudal balistik JL-2 (Julang-2) China
Pada tanggal 23 Januari 2015 China melakukan uji penembakan rudal balistik JL-2 (Julang-2) dari sebuah kapal selam, menurut sumber di Departemen Pertahanan AS dikutip The Washington Times.  Uji coba ini menjadi sorotan sekaligus meningkatkan kekhawatiran bagi AS tentang kian bertambahnya jumlah kapal selam China yang mampu meluncurkan rudal balistik.

Belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai uji coba rudal balistik China tersebut, hanya saja diketahui bahwa ini bukan pertama kalinya China meluncurkannya karena sebelumnya China juga pernah melakukan uji penembakan JL-2 dari Laut Bohai (laut antara Beijing dan Pyongyang). JL-2 atau yang dikenal NATO sebagai CSS-NX-14 adalah rudal balistik yang khusus diluncurkan dari kapal selam (submarine-launched ballistic missile / SLBM).

Amerika Serikat membahas peluncuran rudal JL-2 China ini dalam laporan tahunan Pentagon. Bukan tanpa alasan, rudal JL-2 dinilai AS sebagai salah satu rudal balistik berbasis kapal selam terbaik yang yang pernah diproduksi untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China.

Seperti yang dilaporkan The Washington Times, menurut pejabat Pentagon, peluncuran rudal JL-2 diketahui bersamaan dengan peluncuran rudal balistik kapal selam KN-11 oleh Korea Utara. Para pejabat Pentagon masih mempelajari ada tidaknya hubungan dari dua uji coba yang bersamaan ini.

U.S.-China Economic Security and Review Commission Amerika Serikat dalam laporan tahunan terbarunya menyatakan bahwa hadirnya rudal JL-2 merupakan indikasi peningkatan serius dari kekuatan pasukan nuklir strategi China dan tampaknya JL-2 telah mencapai tahap untuk dioperasikan.

Menurut laporan tersebut, jangkauan JL-2 mencapai 4.598 mil (7.400 km), artinya dengan JL-2 China mampu melakukan serangan nuklir terhadap Alaska jika diluncurkan dari perairan dekat China, mencapai Alaska dan Hawaii jika diluncurkan dari perairan selatan Jepang, mencapai Alaska, Hawaii dan bagian barat daratan AS jika diluncurkan dari perairan barat Hawaii, dan akan mencapai seluruh negara bagian AS jika diluncurkan dari perairan timur Hawaii.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa meskipun belum diketahui secara pasti jumlah rudal dan hulu ledak nuklir China, namun uji coba tersebut telah menunjukkan bahwa dalam tiga sampai lima tahun kedepan jangkauan JL-2 akan bertambah dan akan lebih mematikan. Rudal JL-2 dapat diluncurkan oleh China melalui kapal selam rudal Kelas JIN, yang mampu membawa hingga 12 rudal balistik JL-12.

Pada tahun 2013, surat kabar China Global Times menerbitkan sebuah artikel panjang yang menyatakan bahwa serangan rudal nuklir JL-2 terhadap bagian Barat Amerika Serikat akan membunuh 5 juta hingga 12 juta orang dengan kombinasi ledakan dan kejatuhan radioaktif. Namun artikel ini kemudian ditarik dari situs Global Times karena dinilai sangat provokatif.

Pemerintah Obama dan Pentagon tidak menanggapi serius artikel Global Times tersebut. Pihak Pentagon tampak mengabaikan ancaman nuklir dari kapal selam China sebagai sesuatu yang tidak kredibel.

Pada akhir tahun lalu, China dilaporkan telah melakukan patroli kapal selam rudal pertamanya dengan rudal JL-2 nuklir. Namun pada 3 Februari lalu Badan Intelijen Pertahanan AS menyatakan bahwa patroli kapal selam rudal pertama China baru akan dimulai tahun ini.

China terus memproduksi kapal selam rudal bertenaga nuklir Kelas JIN dan rudal balistik yang berbasis kapal selam. Tahun lalu, China telah dua kali mengerahkan kapal selam ke Samudera Hindia. AS menilai hal tersebut sebagai upaya China untuk memproyeksikan kekuatan Angkatan Lautnya. (mediachina)

Kapal Selam Nuklir China, Type 094 Jin Class


Type 094 Jin Class Submarine
Tipe 094 atau Jin Class kapal selam generasi kedua SSBN dari angkatan laut Cina
Akhir akhir ini ada berita tentang perkembangan kapal selam nuklir china yang membuat cemas AS. Berita di sindonews.com yang berjudul “Maju Pesat, Kapal Selam Nuklir China Kagetkan AS “dengan berita sbb:

Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) kaget dan merasa telah diungguli Angkatan Laut China. Sebab, kemampuan kapal selam nuklir China saat ini maju pesat dari perkiraan AS.

Kekagetan AS itu disampaikan Wakil Kepala Operasi Angkatan Laut AS, Laksamana Joseph Mulloy kepada Komite Angkatan Bersenjata Parlemen AS. ”Cukup menakjubkan,” katanya.

Menurutnya, Beijing berhasil mengeksplorasi cara-cara baru untuk memproyeksikan kekuatan militernya di laut. ”Kualitas mereka mungkin tidak sama, namun pasukan kapal selam mereka tumbuh pada tingkat yang luar biasa. Mereka sekarang memiliki lebih banyak kapal selam nuklir dari yang kita miliki,” ujar Mulloy, seperti dilansir Russia Today, Kamis (26/2/2015).
Type 094 Jin Class Submarine
Kemajuan pesat kemampuan kapal selam nuklir China membuat AS kaget. Foto Reuters.
“Mereka memproduksi beberapa kapal selam yang cukup menakjubkan dan mereka benar-benar mengerahkan segalanya,” lanjut dia. Mulloy melanjutkan, Angkatan Luat China setidaknya telah menyebar tiga (kapal selam nuklir) ke Samudera Hindia. Beijing juga mampu mengirim kapal selam dengan rudal balistik dalam sebuah misi yang berlangsung selama 95 hari.

”Kami tidak berpikir bahwa mereka memiliki senjata nuklir di kapal, tapi kami telah melihat mereka memproduksi rudal itu dan mengujinya,” ujar Mulloy.”Kami tahu mereka keluar dengan bereksperimen dan ingin tampil di dunia dengan kapal selam yang canggih.

Angkatan Laut AS dilaporkan memiliki 71 kapal selam yang bisa diandalkan. Sedangkan China, menurut perkiraan Pentagon pada tahun lalu memiliki 77 kapal selam, 55 kapal amfibi besar dan menengah, dan sekitar 85 kapal perang kecil dengan senjata rudal.

Dan berita sebelumnya dari kabar24, pada bulan desember 2014 yang berjudul “Saingi Kemampuan AS, China Siapkan Kapal Selam Nuklir”

China akan melengkapi kapal selam siluman miliknya dengan senjata nuklir yang mampu mencapai Amerika Serikat sekaligus menyembunyikan kemampuan senjatanya yang hanya diperlukan jika tiba-tiba mendapat serangan musuh.

Lima puluh tahun setelah China melakukan uji coba senjata nuklir, kini negara itu mulai mengoperasikan kapal selam jenis JIN. Kapal tersebut sulit untuk dideteksi dan dilengkapi senjata nuklir balistik JL-2 yang akan membuat negara itu siap untuk menghadapi setiap serangan sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (9/12/2014).

Kapal selam nuklir itu kemungkinan akan melakukan patroli dengan menggunakan peluru kendali pada akhir tahun ini. Peluncuran itu akan membuat China memiliki kemampuan teknologi bawah laut berbasis nuklir yang tepercaya, menurut laporan tahunan kongres yang diserahkan Komisi Tinjauan Keamanan AS-China.

Pengerahan sistem senjata itu akan mengangkat prestise China pada saat pemerintahannya berupaya mengakhiri apa yang disebut sebagai “perang dingin” yang membuat AS mendominasi keamanan kawasan Asia Pasifik.
Type 094 Jin Class Submarine
Type 094 Jin Class Submarine
Type 094 Jin Class Submarine
Type 094 Jin Class Submarine
Type 094 Jin Class Submarine
Type 094 Jin Class Submarine
Bagaimana gambaran dari Kapal Selam Nuklir milik China yang membuat cemas Amerika dan  menjadi ancaman yang serius.

Jin class, Ballistic missile submarine
Tipe 094 (NATO kode:  Jin Class) kapal selam bertenaga nuklir membawa rudal balistik adalah generasi kedua SSBN dari angkatan laut Cina. Ini perkembangan yang mungkin dimulai pada awal 1980-an. Ini adalah penerus dari Type 092 atau kelas Xia . Seluruh proyek dikerjakan secara rahasia.

Spekulasi telah dibuat, bahwa pengembangan Type 094 class dibantu oleh Russian Rubin Design Bureau, namun informasi ini tidak dijelaskan lebih detail. Pembangunan kapal dimulai pada tahun 1999 dan diluncurkan pada tahun 2004. Kapal pertama ditugaskan pada tahun 2010. Saat ini setidaknya tiga kapal telah diluncurkan. Kapal kedua diluncurkan pada tahun 2007. Beberapa sumber mengklaim, bahwa total 5 kapal selam kelas ini diproyeksikan dalam waktu dekat.
Type 094 Jin Class Submarine
Spesifikasi Type 094 Jin Class Submarine
Penampakan Luar dari Jin Class ini menyerupai versi skala-up dari kelas Xia. Hal ini juga mencakup beberapa teknologi dari Type 093 ( kelas Shang ) kapal selam serang bertenaga nuklir.

Jin Class dikabarkan akan membawa dua belas JL-2 (NATO penunjukan CSS-N-5 Sabbot) SLBM. Rudal JL-2 memiliki jangkauan maksimum 8 000 km dan dapat membawa sampai 3 hulu ledak nuklir. Ini akan memungkinkan kapal selam ini untuk menyerang wilayah AS dalam jangkauan rudal, sementara ini beroperasi dari perairan pesisir Cina. Hull dari kapal selam itu diperbesar untuk mengakomodasi tabung rudal dan bagian dari reaktor nuklir. Awalnya kapal selam tersebut direncanakan untuk membawa 16 rudal. Persenjataan lainnya meliputi enam tabung 533 mm torpedo.

Beberapa sumber menyatakan bahwa kapal selam rudal balistik Cina mengalami masalah dan kelemahan dalam desain. Pada tahun 2013 KS Jin Class tidak pernah dikirim pada misi patroli .  (military-today.com)

Kabar terbaru tentang  JL-2  menurut  washingtontimes.com, February 18, 2015, “China melakukan uji coba rudal JL-2 sub”
Chinese Missile Launch JL 2
Chinese Missile Launch JL 2
China melakukan uji coba dari rudal JL-2 dengan kapal selam rudal balistik terbaru bulan lalu, hal ini menyoroti adanya penumpukan nuklir Beijing kapal selam rudal.  Uji  coba JL-2  berlangsung pada  tgl 23 Januari  2015, menurut pejabat pertahanan pentagon terkait.

Tidak ada rincian tes yang tersedia. Cina di masa lalu telah melakukan  test   JL-2 dari Laut Bohai.

Juru bicara Pentagon Lt. Col. Jeff Pool  menolak mengomentari tes tsb. Tapi  Lt. Col. Jeff Pool mengatakan uji  coba  JL-2 telah dibahas dalam laporan tahunan terbaru Pentagon thd militer China sebagai salah satu bagian dari People’s Liberation Army Navy’s    “first credible long-range sea-based nuclear deterrent.”

Di saat test JL-2 berlangsung, kebetulan, pada hari yang sama menurut pejabat Pentagon   ,    Korea Utara juga melakukan hal yg sama,   juga meluncurkan rudal balistik kapal selam yang disebut KN-11. Para pejabat pentagon mengatakan ada atau tidaknya  hubungan antara dua tes tsb.

Kongres AS-Cina bidang Keamanan Ekonomi  menyatakan dalam laporan terbaru tahunan yang JL-2 merupakan bagian dari perluasan pasukan nuklir  strategis Cina  dan tampaknya telah mencapai kemampuan operasional awal.

“JL-2 dengan jangkaun sekitar 4.598 mil memberikan China kemampuan untuk melakukan serangan nuklir terhadap Alaska jika diluncurkan dari perairan di dekat China;  Alaska dan Hawaii jika diluncurkan dari perairan selatan Jepang; Alaska, Hawaii dan bagian barat daratan Amerika Serikat jika diluncurkan dari perairan barat dari Hawaii; dan terhadap semua 50 negara bagian AS jika diluncurkan dari perairan timur dari Hawaii, “kata laporan itu.

Laporan komisi mengatakan bahwa meskipun ketidakpastian jumlah rudal nuklir Cina dan hulu ledak, “itu adalah kekuatan nuklir yang jelas Cina selama tiga sampai lima tahun ke depan akan meningkat   jauh dan menjadi lebih mematikan dan survivable dengan additional road-mobile nuclear missiles ; sebanyak lima JIN Class [kapal selam rudal], yang masing-masing dapat membawa 12 JL-2 kapal selam rudal balistik; dan rudal balistik antarbenua bersenjata dengan beberapa  multiple independently targetable reentry vehicles (MIRVs). “

China Global Times media  milik  Chinas nationalistic pada tahun 2013 menerbitkan sebuah artikel panjang yang menyatakan bahwa  serangan rudal   nuklir  JL-2  di Amerika Serikat bagian barat akan membunuh 5.000.000-12.000.000 orang melalui kombinasi ledakan dan kejatuhan radioaktif.

Artikel ini kemudian ditarik dari situs surat kabar setelah laporan tentang laporan provokatif diterbitkan di Barat.

Pemerintahan Obama dan Pentagon tetap diam pada laporan Global Times. Ketika ditanya tentang laporan di November 2013, Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana. Jonathan Greenert tampaknya mengabaikan ancaman nuklir kapal selam rudal Cina sebagai tidak kredibel.

China telah melakukan patroli kapal selam rudal pertama dengan JL-2 rudal bersenjata nuklir pada akhir tahun lalu.

Namun, Badan Intelijen Pertahanan Direktur Korps Marinir  mengatakan kepada House Armed Services Committee  3 Februari bahwa patroli kapal selam rudal pertama diluncurkan  pada   tahun ini.

Tahun lalu, China pada dua kesempatan dikerahkan kapal selam ke Samudera Hindia . apa yg dikatakan Lt. Gen. Vincent Stewart adalah bagian dari rencana untuk meningkatkan proyeksi kekuatan Cina.

“China terus produksi JIN-Class  kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir dan rudal balistik kapal selam,” kata jenderal itu. (JKGR)

Amankan Kawasan Laut, Vietnam Perkuat 6 Kapal Selam Kilo Class

Kapal selam Kilo kelima Vietnam diluncurkan (foto: DatViet)
Kapal kelima dari enam kapal selam Kilo Class yang dibeli Vietnam dari Rusia diluncurkan di Admiralty Shipyards, St. Petersburg, ujar kantor berita Rusia Interfax.

Kapal selam dengan kode HQ-186 Khanh Hoa adalah kapal kelima dari enam kapal selam diesel elektrik Proyek 636,1 yang dipesan oleh Vietnam.

Dua kapal selam pertama, HQ-182 Hanoi dan HQ-183 Ho Chi Minh City, tiba di Vietnam pada awal Januari dan pertengahan Maret.

Yang ketiga, HQ-184 Hai Phong, diangkut ke kapal kargo Belanda Rolldock Star pada 16 Desember dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Cam Ranh Vietnam akhir bulan depan.

Yang keempat, HQ-185 Da Nang, diluncurkan pada tanggal 28 Maret dan sedang menjalani pengujian.

Kapal keenam, sekaligus yang terakhir, HQ-187 Ba Ria-Vung Tau, dibangun sejak 28 Mei dan dijadwalkan untuk dikirim ke Vietnam pada tahun 2016.

Keenam kapal selam ini merupakan peningkatan kualitas atas kapal selam Kilo class terdahulu, dengan fitur enam tabung 533 mm yang dapat meluncurkan rudal anti kapal selam permukaan TEST-71 series dan torpedo kelas berat anti-kapal selam.

Pesanan Vietnam ini dibangun dengan kesepakatan harga US $ 2 miliar yang ditandatangani saat kunjungan Perdana Menteri Nguyen Tan Dung ke Rusia pada tahun 2009.

Sesuai dengan kontrak, Rusia akan menyelesaikan semuanya pada tahun 2016, melatih awak Vietnam, dan menyediakan suku cadang yang diperlukan. (ThanhNienNews).

Kerjasama Pembangunan Kapal Selam Indonesia Kroasia

Chang Bogo Type 209
Chang Bogo Type 209
Indonesia dan Kroasia telah mengusulkan program kerjasama industri pertahanan untuk mendukung perdagangan alat pertahanan dan transfer teknologinya, kata Menteri Pertahanan Indonesia (MoD) pada 16 Februari 2015.

Kementrian Pertahanan mengatakan para pejabat pertahanan dari kedua pihak menyoroti potensi kerjasama dalam teknologi dan knowhow terkait dengan pembangunan kapal selam dan pengembangan sistem satelit.

Teknologi yang berkaitan dengan kapal selam akan diberikan oleh Galangan Kapal Brodosplit, Kroasia, yang di masa lalu membangun dan menggunakan kapal selam Una (MD-100) class, untuk Angkatan Laut Yugoslavia, sementara beberapa perusahaan di Kroasia – termasuk PCE Split milik negara, akan terlibat dalam memasok teknologi satelit.

Teknologi di kedua bidang ini diperlukan Indonesia sebagai negara yang sedang mempersiapkan diri untuk mengambil alih produksi kapal selam Type 209 yang dibeli pada 2011 dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Korea Selatan, dan melanjutkan sejumlah program peoduksi dalam negeri untuk mengembangkan komunikasi dan sistem pengawasan. (IHS Janes).