Pengembangan konsep pesawat tempur 'siluman' diberi nama Lapan Fighter Experiment (LFX) sejak 2 tahun lalu.
"Lapan Fighter Experiment dirancang mulai tahun 2012. Kita lakukan riset. Dasarnya diminta oleh Kemhan (kementerian pertahanan)," kata Peneliti Utama LAPAN Sulistyo Atmadi saat diskusi penerbangan di Kantor Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Rumpin, Bogor, Kamis (19/3/2015).
LAPAN saat itu mengusulkan 2 jenis jet tempur LFX. Saat ini, tahap pengembangan baru masuk ke fase awal.
"Kalau pengembangan jet tempur harus ada beberapa design," sebut Sulistyo sambil menunjukkan model LFX di Kantor Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN.
Namun program tersebut terpaksa dibekukan karena keterbatasan biaya. Apalagi LAPAN memiliki fokus mengembangkan pesawat terbang sipil, seperti N219, apalagi pengembangan N219 membutuhkan dana tidak sedikit. Saat ini N219 sudah tahap finalisasi pembuatan prototipe oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) di Bandung, Jawa Barat.
"Lama pengembangan seharusnya 10 tahun. Seharusnya dilanjutkan tahun berikutnya. Tahun kedua nggak ada dana," sebutnya.
Meski demikian, pengembangan awal tersebut bisa menambah kompetensi LAPAN. Apalagi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bersama PT Dirgantara Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang mengembangkan jet tempur KFX/IFX bersama Korea Selatan. LAPAn siap membantu pengembangan program KFX/IFX.
"Tujuan kita bukan sampai bikin pesawat. Kita siapkan sumber daya manusia untuk mampu dukung KFX/IFX," ujarnya.
No comments:
Post a Comment